Fraksi Demokrat Minta BPBD Situbondo Turut Atasi Kebakaran Hutan Baluran
Taman Nasional Baluran Situbondo dalam kurun waktu tiga hari terhitung sejak Senin hingga Rabu 27 September 2023 terjadi musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Baluran. Luasan area kebakaran di kawasan wisata alam itu mencapai 160,6 hektare. Lahan yang terbakar terus meluas karena embusan angin sangat kencang sehingga api dengan cepat menjalar.
Informasi yang didapatkan petugas taman nasional dibantu relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan mitra taman nasional telah melakukan penyisiran ke lokasi kebakaran hutan dan lahan di gunung kawasan suaka margasatwa itu. Sejauh ini petugas Taman Nasional Baluran dan dibantu relawan memadamkan api menggunakan peralatan pemadam kebakaran tradisional yakni gepyok dan jet shooter.
Anggota DPRD Situbondo dari Fraksi Demokrat, Haji Sahlawi menyampaikan keprihatinannya semoga musibah ini cepat teratasi dan tidak berdampak pada habitat alam atau warga sekitar. ” Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo agar turut membantu musibah tersebut walaupun berada di luar kewenangan wilayah Situbondo. ” Alhamdulillah BPBD Situbondo sudah berpartisipasi aktif bersama relawan yang lain ikut turun ke lokasi musibah kebakaran hutan tersebut ” tambah Haji Sahlawi. Lokasi kebakaran tersebut berada dalam kewenangan pihak balai taman nasional baluran, keberadaan BPBD situbondo turut membantu memadamkan kebakaran. Kewenangan selanjutnya ada pada pihak taman nasional.
Menurut Legislator Demokrat dari Dapil Asembagus – Banyuputih tersebut, kondisi beberapa bulan ke depan masih rawan akan bencana alam. Pemerintah Kabupaten Situbondo beserta masyarakat agar tetap waspada. ” Dengan sisa anggaran dana tanggap darurat sekitar 3 milyar rupiah yang sangat terbatas, semoga bisa mengatisipasi jika terjadi bencana atau musibah di kabupaten Situbondo ” tambah Haji Sahlawi yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Demokrat Situbondo.
Objek wisata alam Taman Nasional Baluran Situbondo ditutup sementara sejak 25-30 September 2023 karena akses jalan satu-satunya digunakan petugas taman nasional untuk operasional dan mobilisasi petugas mengatasi kebakaran hutan dan lahan di kawasan wisata itu.
