Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Pemerintah Pusat Kurang Hemat.

Partai Demokrat tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM bersubsidi yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.

Tidak ada upaya penghematan yg dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah.

Selain itu, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu, uangnya sekarang kemana ?

Sementara itu DPC Partai Demokrat Situbondo berpendapat, Kenaikan harga BBM bersubsidi membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah pusat bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah Pusat.

Harga BBM naik juga akan berdampak pada harga kebutuhan pokok lainnya, sehingga harga kebutuhan pokok masyarakat utamanya di Kabupaten Situbondo pun akan meningkat pula. Karena itu, Demokrat menolak tegas kenaikan harga BBM bersubsidi.

Bang Engep / Fendy Kepala Bakomstra Demokrat Situbondo

” Sesuai arahan ketua DPC Partai Demokrat Situbondo, Bapak Janur dan searah dengan aspirasi rakyat maka kami nyatakan menolak kenaikan BBM bersubsidi ini. Demokrat memilih bersama rakyat. Batalkan kenaikan BBM bersubsidi !” tegas Effendy Tri Cahyono di sela sela kegiatan jelang Harlah Partai Demokrat ke 21.

393 Dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *