Puluhan Korban Banjir Bakal Terima Sertifikat di Akhir Tahun 2023

Ada kabar baik untuk puluhan warga korban banjir di tiga lokasi. Yakni Desa Kotakan, Sliwung, dan Sumberkolak. Mereka bakal menerima sertifikat tanah dan bangunan dari Bupati Situbondo, Karna Suswandi.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Situbondo Fraksi Partai Demokrat, Janur Sasra Ananda. Menurutnya sertifikat tersebut dibagikan di penghujung tahun 2023 ini.

“Saya mendapat informasi dan itu patut diapresiasi, karena pemerintah daerah berkomitmen untuk menyelesaikan kepastian hukum status tanah dan bangunan di tiga lokasi perumahan relokasi korban banjir. Insya Allah sebelum pergantian tahun puluhan warga korban banjir akan menerima sertifikat,” ujar Janur Sasra A.

Lebih lanjut, legislator berambut gondrong ini mengungkapkan, tahap pertama ini ada sekitar 90 warga korban banjir di tiga lokasi tersebut yang akan menerima sertifikat. “Ada sekitar 90 an dari 120 an yang sudah dinyatakan layak untuk diajukan hibah tanah. Ini tahap pertama, tentu saja lainnya masih berproses karena masih ada tahap kedua,” tegasnya.

Pada tahun 2024, lanjut Janur, Pemkab Situbondo juga sudah merencanakan sertifikasi tanah dan bangunan perumahan relokasi korban banjir di dua lokasi berikutnya. Yaitu perumahan Bukit Sema dan Bukit Salju yang ada di Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji.

“Dua perumahan itu sudah masuk rencana. Mudah-mudahan tidak ada kendala. Karena apa? Langkah dari pemerintah daerah ini sudah sesuai dengan saran Kementerian PUPR, bahwa status tanah milik pemerintah yang sudah ditempati sekian tahun alangkah baiknya itu dihibahkan kepada kepada masyarakat agar bisa diajukan bedah rumah program dari pemerintah pusat,” imbuhnya.

Lebih jauh, Janur berharap sertifikasi perumahan relokasi korban banji bisa rampung di tahun 2024. “Kalau kami inginnya 100 persen selesai semua. Tetapi terkendala oleh berkas-berkas yang dimiliki oleh penghuni tersebut. Jadi kami tidak menginginkan ada orang baru (bukan korban banjir -red) karena itu tidak tepat sasaran,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Situbondo, Sentot Sugiono menjelaskan, penyerahan sertifikat di tahap pertama ini untuk warga yang benar menjadi korban banjir. “Tahapannya sudah kami selesaikan dengan kajian oleh pihak ketiga terkait calon penerima sertifikat di tiga lokasi. Yaitu Sliwung, Kotakan dan Sumberkolak. Tapi dalam pelaksanaannya kami bagi dua tahap. Tahap pertama ini yang akan kami serahkan yang sudah clear and clean. Artinya memang dia korban banjir dan berpenghasilan rendah,” ucapnya.

Untuk tahap kedua, kata Sentot, masih dalam tahap pendalaman. “Karena ada yang dikontrakan, ada yang dijua-belilak, ada yang masih kosong. Nah ini yang perlu kami detailkan lagi. Makanya kami bagi dua tahap tadi. Saya mohon masyarakat bersabar dulu,” tambahnya.

Mantan Kepala Dinas Pertanian Situbondo ini menuturkan, total ada 267 rumah relokasi korban banjir yang akan disertifikasi. “Jumlah tersebut tersebar Kotakan, Sliwung dan Sumberkolak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *